Ketika Cinta Diartikan dengan Salah Kaprah
Judul : Udah Putusin Aja
Penulis : Felix Y.
Siauw
Visual : Emeralda
Noor Achni
Penerbit : Alfatih Press
ISBN : 9786021799758
ISBN : 9786021799758
Tahun terbit :
2015
Cetakan ke- : III, Juni 2015
Jumlah Hlm : 180
Apa yang berada dipikiran kalian
jika mendengar kata “putus”? Pacaran kah? Yap, sebagian besar dari kita
pasti berpikiran seperti itu ketika mendengar katanya. Pacaran merupakan ekspresi
cinta yang merupakan bentukan dari nafsu jiwa yang agaknya belum siap untuk
menikah. Banyak kalangan muda memperjuangkan hubungan yang tidak jelas
tujuannya. Alhasil, tidak sedikit pula kalangan tersebut yang menyesal akibat
perbuatan-perbuatan berbau zina serta menjerumuskan ke jalan neraka.
Felix Y. Siaw; merupakan Islamic
Inspirator. Menggunakan media sosial sebagai salah satu media dakwah. Dia berhasil
menyebarluaskan materi dakwah seperti twitter dan facebook. Felix adalah
seorang mualaf. Sungguh luar biasa, dia mendapat hidayah lewat Al-quran yang
merupakan kalamullah. Ringkasan dari ilmu yang terjaga di Lauf Mahfuzh.
Maha Suci Allah Tuhan semesta alam.
Merambah ke dunia sastra, Felix menghasilkan
sebuah buah tangan yang berjudul ‘Udah Putusin Aja’. Mengkritisi hubungan
remaja, buku ini berjudul Udah Putusin Aja bukan tanpa alasan. Pasalnya,
mayoritas orang melakukan aktivitas pacaran merupakan orang yang belum siap
menikah. Bahkan anak yang masih berseregamkan merah putih sudah mengenal
istilah “pacaran” terlebih sudah menjalaninya. Jika seperti ini yang ada,
bagaimana membicarakan masalah pernikahan kepada mereka? Maka dengan judul Udah
Nikahan Aja atau Yuk Nikah merupakan masalah yang berbeda.
Diawali dengan masalah realita cinta
yang sudah diartikan salah kaprah dalam pacaran, penulis mengajak kita untuk
memahami lagi hakikat cinta yang menjadi fitrah manusia. Cinta itulah yang
memanusiakan manusia. Sekarang siapa yang menjadikan rasa cinta tersebut? Allah-lah
yang menjadikan rasa cinta anatara jenis yang berlawanan, sama seperti Allah
jadikan rasa cinta terhadap manusia terhadap apapun yang diinginkan didunia.
Semakin dibaca, semakin menenangkan
hati. Tidak hanya ajakan untuk putus saja dan alasan mengapa pacaran dalam
islam harus dihindari namun menghindari galau yang tidak menengankan hati juga
diberikan dalam buku yang insyaAllah barokah.
Tidak ada istilah pacaran dalam
islam. Rasulullah melarang segala jenis khalwar yang bukan mahram. Termasuk pacaran.
Walaupun beda daerah, beda kota, dan beda negara pacaran tetap pacaran. Dosa akibat
zina hati tersebut akan tetap mengalir serta dibarengi semakin bertumbuhnya
nafsu yang tidak sehat tersebut.
Ketika ada yang berbicara “Kan
pacarannya nggak ngapa-ngapain?” Hubunggannya aja dosa, ongkosnya
sia-sia. Ada yang berkata jika pacaran itu dapat membawa dampak positif?
Positif hamil maksudnya? Tidak ada faedah dalam segala bentuk pacaran. Ibadah yang
seharusnya sampai kepada Allah dengan lancar bisa terhalang gara-gara zina yang
merusak setiap akhlaq mulia dalam insan manusia.
Keunikan dalam buku ini adalah
visualisasinya imbang dengan pokok masalah yang dibahas. Selain itu, ada
seperti bentuk jawaban atas pernyataan-pernyataan umum tentang pacaran.
Lelaki terhormat
takkan pertaruhkan kehormatan wanita
Dia melindunginya dengan menundukkan
pandangan atau mengambilnya dengan pernikahan.
Penulis membawakan pembahasan dengan
gaya bahasa yang ringan dan cocok dengan kaum muda. Dengan menyetarakan tingkat
bahasanya, pembaca dengan mudah meresapi nilai-nilai apa saja yang terdapat
dalam dakwah tersebut. Berbicara harga dan kualitas dapat dikatan sebanding. Visuliasasi
yang meriah menjadikan pembaca akan terus merasa tertarik untuk membaca.
Kekurangan dari buku ini lebih mengarah kepada sampul
buku serta pemilihan warna pink yang menjadikan kesan feminim dan
dikhususkan untuk wanita. Sampul dengan warna cerah seperti itu juga
mempermudah buku terlihat kotor.