Ads 468x60px

Pages

Kamis, 26 Maret 2015

Penyebaran Islam di Indonesia


Agama Islam lahir di Mekkah, Arab Saudi. Agama ini diyakini sebagai agama yang diwahyukan oleh Allah SWT melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ia lahir pada tahun 570 M. Sejak umur tujuh tahun ia telah menjadi yatim piatu dan diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib dan selanjutnya oleh pamannya Abu Thalib. Sejak usia 12 tahun ia sering mengikuti dan membantu pamannya berdagang.

Pertama, saluran perdagangan merupakan penyebaran Islam yang paling kentara, bahkan dapat dikatakan sebagai saluran pertama dan utama dalam penyebaran awal Islam. Menurut Tome Pieres, sekitar abad ke-7 sampai abad ke-16 lalu lintas perdagangan yang melalui Indonesia sangat ramai. Dalam proses ini, pedagang Nusantara dan pedagang asing (Islam) dari Gujarat dan timur tengah (Arab dan Persia) bertemu saling bertukar pengaruh.

Kedua, melaui jalur perkawinan. Pedagang-pedagang itu menetap dan menikah kepada perempuan pribumi, putra-putri bangsawan (Adipati), dan bahkan dengan keluarga anggota kerajaan. Hal ini berdampak positif bagi perkembangan Islam: (keluarga) pedagang atau ulama itu mensyaratkan perempuan idamannya untuk  mengucapkan dua kalimat Syahadat terlebih dahulu. Anak-anak hasil pernikahan itu pun cenderung mengikuti agama Islam yang dianut orang tuanya.

Kemudian,  melalui jalur pendidikan. Perkembangan Islam yang semakin luas mendorong munculnya para ulama dan mubalig. Para ulama dan mubalig menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren di berbagai daerah. Di pondok-pondok pesantren, kaum muda (santri) dari berbagai daerah dan kalangan menimba pengetahuan tentang Islam. Mereka lalu kembali ke daerah asal mereka lalu menyebarkan ajaran-ajaran yang mereka dapat di pesantren tentang agama Islam kepada khalayak. Saluran ini sangat efektif bagi penyebaran agama Islam.

Selanjutnya, melalui ajaran Tasawuf (ketuhanan). Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik atau hal-hal yang bersifat magis. Ahli-ahli tasawuf biasanya memiliki kekuatan magis dan keahlian dalam bidang pengobatan. Kata “tasawuf” sendiri sebenarnya bersal dari kata “sufi” yang berarti kain wol yang terbuat dari bulu domba; istilah ini muncul karena para ahli tasawuf biasanya  memakai jubbah yang terbuat dari wol. Ajaran tasawuf ini diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13, tetapi baru berkembang pesat sekitar abad ke-17.

Kelima, melalui jalur dakwah. Penyebaran Islam ini tidak dapat dilepaskan dari peranan para pendakwah (wali). Ada sembilan wali yang menyebarkan Islam di Indonesia dengan cara berdakwah, yang disebut Walisongo mereka berasal dari dalam dan luar negeri.

Terakhir, melalui jalur kesenian. Perkembangan Islam melalui kesenian ialah dengan memaikan wayang (oleh Sunan Kalijaga) yang menceritakan tentang Islam. Kemudian lagu-lagu dengan syair nasihat dan dasar-dasar Islam. 


0 komentar:

Posting Komentar